BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu
individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain.
Berarti kegiatan
pemasaran saat ini tidak hanya terfokus pada kegiatan jual-beli barang atau
jasa, tetapi juga merupakan proses menciptakan nilai bagi pelanggannya.
Nilai-nilai inilah yang akan menciptakan suatu hubungan timbal balik yang
saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Konsep pemasaran merupakan sebuah
keyakinan perusahaan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan kunci sukses
bagi perusahaan untuk dapat bertahan menghadapi persaingan.
Di era globalisasi
sekarang ini kegiatan bisnis khususnya pemasaran semakin meningkat. Banyak
perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan
peluang bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi pemasaran yang tepat
dalam rangka menguasai pasar. Penguasaan pasar merupakan salah satu dari
kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha untuk mempertahankan hidupnya,
berkembang dan mendapatkan laba maksimal.
Nah, kita sebagai mahasiswa juga, khususnya semester V yang
sudah diharapkan untuk bisa meluangkan waktu disamping jam perkuliahan, untuk
meringankan beban orang tua, tentunya kita harus memahami pola persaingan dalam suatu usaha, salah
satunya persaingan dalam hal pemasaran. Oleh sebab itu di bawah ini akan di bahas
mengenai pemasaran.
1.2
Rumusan
Masalah
a. Apakah
arti pemasaran yang sesungguhnya?
b. Bagaimanakah
strategi yang harus kita lakukan agar tujuan pemasaran kita dapat tercapai?
c. Apakah
inti dari system pemasaran perusahaan?
1.3
Tujuan
a. Agar
mahasiswa dapat memahami arti pemasaran yang sesungguhnya
b. Agar
mahasiswa mengetahui strategi yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan
pemasaran
c. Agar
mahasiswa dapat memahami inti dari system pemasaran?
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian
Pemasaran
Pemasaran
sebagaimana diketahui, adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran tidak ada
yang namanya perusahaan, akan tetapi apa yang dimaksud dengan pemasaran itu
sendiri orang masih merasa rancu.
Pengertian
pemasaran menurut Kotler (1997:8) adalah Suatu proses social dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak
lain
. Banyak yang menganggap bidang ini
identik atau sama dengan bidang penjualan. Sesungguhnya pemasaran memiliki arti
yang luas daripada penjualan. Bidang penjualan merupakan bagian dari bidang
pemasaran, sekaligus merupakan bagian terpenting dari bidang pemasaran itu
sendiri. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran
potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jika
perusahaan menaruh perhatian lebih banyak untuk terus menerus mengikuti
perubahan kebutuhan dan keinginan baru, mereka tidak akan mengalami kesulitan
untuk mengenali peluang-peluangnya. Karena para konsumen selalu mencari yang
terbaik untuk kehidupannya dan tentu saja dengan harga yang terjangkau dan
dengan kualitas yang baik pula, hal itulah yang memicu adanya persaingan yang
semakin tajam yang menyebabkan para penjual merasa semakin lama semakin sulit
menjual produknya di pasar. Sebaliknya, pihak pembeli merasa sangat diuntungkan
karena mereka bebas memilih dari pihak manapun dengan kualitas dan mutu produk
yang baik. Hal inilah yang mendorong para pakar bisnis untuk mencari jalan
keluar yang terbaik. Fenomena masa lalu dipelajari dan dibandingkan dengan apa
yang menggejala saat ini, kiat-kiat bisnis dalam memproduksi barang, menetapkan
harga, mempromosikan serta mendistribusikan dinalisis dengan baik agar sesuai
dengan tuntunan pasar.
Teori pemasaran yang amat sederhana
pun selalu menekankan bahwa dalam kegiatan pemasaran harus jelas siapa yang
menjual apa, dimana, bagaimana, bilamana, dalam jumlah berapa dan kepada siapa.
Adanya strategi yang tepat akan sangat mendukung kegiatan pemasaran secara
keseluruhan. Definisi menurut Harper W (2000:4) bahwa Pemasaran adalah “Suatu
proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan
indidvidu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan
pertukaran”. Definisi ini menjelaskan bahwa pemasaran merupakan proses kegiatan
usaha untuk melaksanakan rencana strategis yang mengarah pada pemenuhan
kebutuhan konsumen melalui pertukaran dengan pihak lain.
2.2 Tujuan
dan Strategi Pemasaran
a. Tujuan Pemasaran
Tujuan
pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai,
dibutuhkan, dan dibeli konsumen.
b. Strategi Pemasaran
1. Perencanaan Pemasaran
Pembahasan
tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau
acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa
langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
a.
Penentuan
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan
penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada
kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang
membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset
pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang
dituju.
b.
Memilih
Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
Setelah
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih
pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1)
Pasar individual (individual market).
(2)
Pasar khusus (niche market).
(3)
Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari
tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru
lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar
individual (individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan
besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market).
c.
Menempatkan
Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan
strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar
yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat
tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan
persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang
bersaing:
(1) Berorientasi
pada pelanggan (customer orientation).
(2) Kualitas
(quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif,
efisien, dan tepat.
(3) Kenyamanan
(convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan,
dan kenikmatan.
(4) Inovasi
(innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa,
maupun proses.
(5) Kecepatan
(speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan
dalam bentuk:
(a) Kecepatan
untuk menempatkan produk baru di pasar.
(b) Memperpendek
waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response
time).
(6) Pelayanan
dan kepuasan pelanggan.
d. Pemilihan
Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan
penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa
indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu
probe, product, price, place, promotian.
2. Bauran
Pemasaran
Definisi
menurut Basu Swastha (2002:42) bahwa Marketing Mix adalah “kombinasi dari empat
variabel atas kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi”.
Ada
empat komponen bauran pemasaran barang yang meliputi : produk, harga, saluran
distribusi, promosi dimana penggunaan kombinasi dari keempat variabel tersebut
bergantung pada pimpinan perusahaan ataupun seorang manajer, bagaimana mereka
dapat menggunakan bauran pemasaran tersebut.
a.
Penelitian dan Pengembangan
Pasar (Probe)
Seperti
telah dikemukakan bahwa langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah
meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana daya
belinya, di mana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya. Semua ini
merupakan informasi penting bagi pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing
dan Charles L. Kuehl (2000: 153), keunggulan bersaing perusahaan baru terletak
pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:
(1) Kualitas
yang lebih baik.
(2) Harga
yang lebih murah dan bisa ditawar.
(3) Lokasi
yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
(4) Seleksi
barang dan jasa yang lebih menarik.
(5) Pelayanan
yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
(6) Kecepatan,
baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
Oleh
sebab itu, menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru. sangatlah cocok untuk
menerapkan strategi market driven. Strategi ini dibangun berdasarkan enam
pondasi yaitu: Orientasi konsumen, Kualitas, Kenyamanan dan kesenangan,
Inovasi, Kecepatan, Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Berorientasi
pada Konsumen
Usaha
baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap
yang berorientasi kepada kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction). Dalam
pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan
prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:
(1) Bila
ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin
kekurangan tersebut.
(2) Doronglah
pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.
(3) Mintalah
umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang
harus diberikan kepada pelanggan.
(4) Buatlah
komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
(5) Izinkan
manajer untuk menunggu.pelanggan temporer.
(6) Hati-hati
dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan pelanggan.
(7) Kembangkan
pelayanan bagi karyawan, sehingga komunikasi betul-betul mengarah pada
pelanggan.
(8) Berikan
insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan istimewa kepada
pelanggan.
Kualitas
Agar
berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk
memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Akhir-akhir ini,
perbaikan kualitas telah dijadikan tujuan strategi beberapa perusahaan di
dunia, yang kemudian secara. integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan.
Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
Secara
filosofis, Total Quality Management (TQM), nilai-nilai dan kerja keras tidak
hanya ditujukan untuk mempertahankan kualitas barang dan jasa tetapi juga untuk
mempertahankan kualitas usaha dan pelayanan kepada pelanggan. Kunci utama dalam
mengembangkan TQM justru. terletak pada perhatian khusus kepada pelanggan.
Artinya,’ kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Bagaimana
pelanggan menginterpretasikan kualitas? Berdasarkan hasil survei di Amerika
Serikat, menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara
berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
(1) Ketepatan
(reliability), yaitu rata-rata kelalaian/pengabaian.
(2) Daya
tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat
dipakai/ bertahan.
(3) Mudah digunakan (easy
of use), yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan untuk
digunakan.
(4) Nama merek yang
terkenal dan dipercaya (known and trusted brand name).
(5) Harga yang relatif rendah (low price).
Barang dan jasa yang
cepat, tepat, hemat, sehat, kuat, dan terkenal merupakan prasyarat bagi
perusahaan dalam mempertahankan kualitas. Barang
dan jasa harus cepat dan tepat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Selain itu, barang dan jasa itu harus tahan lama atau tidak mudah rusak dan
mudah digunakan oleh siapa pun dan kapan pun. Komponen lain dari kualitas yang
tidak kalah pentingnya adalah harga yang murah dan merek yang terkenal. Merek
yang terkenal dan harga yang terjangkau sangat menarik dan merangsang konsumen
sekaligus mencerminkan kualitas yang dikehendaki konsumen.
Sedangkan
di bidang jasa pelayanan, konsumen ingin melihat jasa perusahaan yang
mencerminkan beberapa karakteristik sebagai berikut:
(1) jelas/nyata
(tangibles), yaitu jelas ada fasilitas, ada peralatan dan ada orang yang
melayaninya.
(2) Ketepatan (reliability),
yaitu memenuhi apa yang dikatakan itu sesuai dengan apa yang dilakukan atau
tepat janji dan tepat pelayanan.
(3) Ketanggapan
(responsiveness), yaitu tanggap terhadap keinginan pelanggan.
(4) Terjamin dan penuh
empati (assurance and empathy), dengan kata lain, pelayanan
itu harus cepat, tepat, hemat, sehat, dan nikmat. Artinya, ada garansi yang
menimbulkan rasa aman dan senang.
Pedoman
penting untuk mencapai sasaran kualitas seperti di atas dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Bangun
kualitas ke dalam proses.
(2) Kembangkan
tim kerja dan sebar luaskan sampai departemen.
(3) Mantapkan
ikatan dengan pemasok secara khusus.
(4) Latihlah
manajer dan karyawan agar mereka partisipasi dalam program peningkatan
kualitas.
(5) Berdayakan
karyawan pada setiap tingkatan organisasi, berikan wewenang dan tanggung jawab
dalam membuat keputusan untuk menentukan kualitas.
(6) Mantapkan
komitmen manajer terhadap kualitas.
(7) Berikan
insentif kepada orang yangbekerja berkualitas.
(8) Kembangkan
strategi perusahaan dalam perbaikan kualitas.
Kenyamanan
Untuk
mengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada
pelanggan, misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan
dari pelayanan yang disajikan perusahaan? Untuk memberikan pelayanan yang
menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut:
(1) Lokasi
usaha harus dekat dengan pelanggan.
(2) Berikan
kemudahan-kemudahan kepada pelanggan.
(3) Tentukan
jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Apakah perusahaan buka seminggu
penuh atau semalam suntuk.
(4) Tetapkan
apakah barang perlu diantar atau tidak.
(5) Berikan
kemudahan untuk menggunakan cara kredit.
(6) Latihlah
karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat, dan sopan.
Inovasi
Inovasi
merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat
dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus-menerus. Inovasi yang
terus-menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dalam. meraih sukses
usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim. dan terkenal ialah dalam bentuk
produk baru, perbedaan teknik/cara, dan pendekatan baru dalam
memperkenalkannya.
Kecepatan
Kecepatan
merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berati mengurangi biaya,
meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara filosopi,
kecepatan disebut Time Compression Management (TCM), yang memiliki dua aspek,
yaitu: (1) Mempercepat produk baru ke pasar, dan (2) Memperpendek waktu dalam
merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam
mendistribusikan atau menyampaikannya.
Agar
perusahaan yang mementingkan TQM dapat bersaing, hendaknya melakukan hal hal sebagai
berikut:
(1) Perbaharui
keseluruhan proses sehingga menjadi lebih cepat.
(2) Ciptakan
fungsi silang dari tim kerja, berikan wewenang untuk memecahkan persoalan. Tim
kerja yang yang dimaksud adalah insinyur, pekerja yang dipabrik penjual, ahli
kualitas, dan bahkan pelanggan.
(3) Arahkan
tujuan secara agresif untuk mengurangi waktu dan memperpendek jadwal. Melalui
TQM diharapkan dapat mengurangi siklus waktu, misalnya yang seharusnya beberapa
minggu menjadi beberapa hari atau jam saja, seharusnya sebulan hanya beberapa
minggu saja, dan seterusnya.
(4) Tanamkan
budaya cepat. Pelayanan harus cepat namun tepat, hemat, dan sopan.
(5) Gunakan
teknologi yang dapat mempercepat proses.
Pelayanan
dan Kepuasan Pelanggan
Wirausaha
mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dan
menarik pelanggan baru adalah dengan menyajikan pelayanan yang lebih baik yang
tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan
pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
(1) Dengarkan
dan perhatikan pelanggan.
(2) Tetapkan
pelayanan yang terbaik.
(3) Tetapkan
ukuran dan kinerja standar.
(4) Berikan
perlindungan hak-hak karyawan.
(5) Latih
karyawan cara memberikan pelayanan yang istimewa.
(6) Gunakan
teknologi yang memberikan pelayanan terbaik.
b. Produk
Definisi
menurut Kotler (2002:52) bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan. Produk-produk yang
dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
a. Lima
tingkatan produk
Dalam
merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan
produk yaitu :
1)
Produk utama yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan atauakan dikonsumsi oleh
pelanggan dari setiap produk.
2)
Produk generik yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling
dasar.
3)
Produk harapan yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan
kondisinya secara formal diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4)
Produk pelengkap yaitu berbagai artibut produk yangdilengkapi atau ditambahi
berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan
dapat dibedakan dengan produk pesaing.
5)
Produk potensial yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang.
Kemudian
atribut produk atau unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian, atribut produk meliputi :
1) Merek
2) Kemasan
3) Pemberian label
4) Layanan pelengkap
5)
Jaminan
c. Harga
Definsi
menurut Swastha (2002:147) harga adalah “jumlah yang (ditambah beberapa barang
kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya”. Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga merupakan satusatunya unsur
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan
sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, tempat, promosi) menyebabkan timbulnya
biaya. Berbeda halnya dengan karakteristik produk terhadap saluran distribusi,
kedua hal itu tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan mudah dan cepat,
karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.
Faktor
utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan.
Tujuan tersebut bisa berupa maksimaklisasi laba, mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan
dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial.
Harga
hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga
perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya
yaitu produk, distribusi dan promosi. Biaya merupakan faktor yang menetukan
harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek
struktur biaya (tetap dan variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya seperti out
of pocket cost, incremental cost, opportunity cost, controllable cost,
dan replacement cost.
d.
Tempat
Definisi
menurut Kotler (2006:63) Tempat adalah “Kegiatan perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi sasaran”. Tempat merupakan saluran distribusi yaitu serangkaian
organisasi yang saling tergantung yang saling terlihat dalam proses untuk
menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Lokasi
berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan
operasi. Dalan hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu
:
1.
Konsumen mendatangi perusahaan apabila keadaannya seperti inimaka lokasi
menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan
konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2.
Perusahaan mendatangi konsumen merupakan lokasi yang tidak terlalu penting,
tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3.
Perusahaan (pemberi jasa) dan konsumen tidak bertemu secara langsung merupakan service
provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon,
komputer atu surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama
komunikasi antara kedua pihak dapat terlaksana.
Baik
lokasi maupun saluran pemilihannya sangat bergantung pada kriteria pasar dan
sifat dari jasa itu sendiri. Misalnya dalam jasa pengiriman barang, bila pasar
mengingikan pengiriman yang cepat dan tepat waktu serta sifat barang yang tidak
tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus strategi dan channel sebaiknya
direct sales supaya dapat terkontrol.
e.
Promosi
Sebaik
apapun mutu sebuah produk, semenarik apapun bentuk rupanya atau sebesar apapun
manfaatnya, jika tidak ada orang yang mengetahui tentang keberadaannya, maka
mustahil produk tersebut dibeli. Produk yang sudah bagus dengan harga yang sudah
bagus itu tidak dapat dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan
berhasil di pasar.
Sarana
dan Prasarana yang dibutuhkan secara efektif agar informasi mengenai hadirnya
sebuah produk, dapat sampai kepada masyarakat atau konsumen. Upaya untuk
mengenalkan produk itu kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan promosi.
Definisi
menurut H. Indriyo Gitosudarmo M.Com (2000:237) “Promosi adalah merupakan
kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi
kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian
mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut”.
a. Tujuan Promosi
Telah
dijelaskan bahwa promosi merupakan kegiatan untuk mengenalkan suatu produk
kepada masyarakat atau konsumen. Dalam pratiknya dapat dilakukan dengan
mendasarkan pada tujuan sebagai berikut :
1. Membujuk (persuasi)
Salah
satu tujuan utama dari promosi adalah membujuk dengan memberikan respon positif
terhadap penawaran yang dilakukan yang akhirnya melakukan tindakan pembelian.
2. Memberitahu (informasi)
Promosi
adalah media komunikasi yang efektif bagi perusahaan untuk menyampaikan
informasi pada konsumen.
3. Mengingatkan
Promosi
digunakan untuk mengingatkan kembali pada kosumen bahwa produk itu masih ada di
pasar.
Kiat Pemasaran Usaha Baru
Untuk membuka suatu usaha dan memasarkan suatu
produk Anda, ada beberapa strategi yang harus di kuasai.
Strategi-strategi itu bertujuan untuk mendongkrak agar usaha Anda cepat
berkembang. Memang untuk memulai membuka usaha baru itu bukanlah hal yang
mudah, butuh sebuah ketekunan, skill dan kesabaran. Maka kali ini ada tips dan
resep jitu yaitu 5 Strategi Buka usaha dan Memasarkan Produk usaha Anda.
1.Cari Momen Yang Tepat
1.Cari Momen Yang Tepat
Masalah
momen, sangat penting diperhatikan. Anda harus pintar-pintar memanfaatkan
kondisi dimana pasar yang potensial dan apa keinginan konsumen. Cobalah untuk
mengikuti trend yang ada dan tetap menjaga kualitas produk. Misalnya buka usaha
clothing, kamu harus memanfaatkan kondisi dimana teman-teman akan membeli
barang tersebut karena kebutuhan, seperti di hari raya Idul Fitri, Natal, Tahun
Baru, sbelum ajaran baru dan perpisahan. Biasanya pada moment-moment tersebut
orang sedang megincar pakaian-pakaian untuk dikenakan di hari special tersebut.
2.Modal Kerja
2.Modal Kerja
Sangat
dianjurkan kamu menyesuaikan dengan ukuran kantong kamu dulu. Bila belum
seberapa mulailah dengan yang kecil-kecil dulu dan tawarkan pada rekan dekat
dulu.jika modal yang kamu punya sudah cukup besar, kamu bisa memperluas volume
penjualan kamu dan menambah variatif jenis-jenis produk yang akan kamu jual.
Tapi perlu juga diimbangi dengan target pasar yang mampu kamu tarik. Dengan
modal seadanya pun jika kamu punya kreativitas tentu saja sudah bisa
berusaha.
3.Operational cost
Operational cost Yaitu merupakan
barang-barang yang kamu beli untuk di jual kembali. Perlu dicermati bahwa tidak
setiap bulan atau moment kamu harus membeli barang-barang dengan volume yang
sama. perlu mempunyai peramalan yang tepat pada saat-saat tertentu order akan
membanjiri dirimu atau justru sebaliknya di moment-moment yang lainya malah
tidak terlalu ada pembeli yang minat. Maka, sesuaikan belanja operational dengan ukuran belanja setia pmomen.
4.Lakukan promosi
Promosikan
usahamu ke beberapa komunitas terdekat kamu, missal teman genk atau kelas kamu.
Misalkan di ikatan penggemar otom otif, penggemar petualang dan
komunitas-komunitas lainya. Kamu pun bisa mengikuti kelompok itu sambil
menawarkan produkmu.
5.Kendali Keuangan
5.Kendali Keuangan
Sekali lagi, siapapun jangan lupa masalah
kendali keuangan usaha. Usahakan dari awal sudah dipisahkan antara keuangan
pribadi dengan keuangan perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
hasil diskusi, dapat disimpulkan bahwa:
·
Pemasaran adalah Kegiatan meneliti
kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan tingkat harga, mempromosikannya
agar produk dikenal konsumen, dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen.
·
Strategi yang harus dilakukan dalam
mencapai tujuan pemasaran, diantaranya:
1.
Perencanaan
Pemasaran
2.
Bauran
Pemasaran
·
Strategi yang cocok diterapkan bagi
usaha baru adalah strategi market driven